Wah, cukup lama juga saya tidak posting tulisan lagi di blog saya ini. Maklum lah, sudah banyak kesibukan yang lain yang cukup menyita waktu... hehehehehe...
Oke lah, sekarang ini saya kembali menemui para pembaca dengan satu buah tulisan yang agak lain dari biasanya...:)
Kalau biasanya saya lebih senang nulis acara jalan-jalan ke kota-kota wisata, kali ini saya menulis tentang peluang bekerja dan mencari pekerjaan di Jerman. Banyak juga rekan-rekan serta teman-teman saya yang nanya, gimana caranya mencari pekerjaan buat menambah uang saku selama hidup serta tinggal di negara Jerman.
Sebenarnya, kalau dicari dan dilihat peluangnya, sangat terbuka sekali kesempatan bekerja di Jerman ini. Seperti halnya juga kesempatan bekerja di negara-negara lain, banyak kesempatan untuk mendapatkan Dollar maupun Euro. Dan untuk orang seperti saya, yang sering ga kuat dengan silaunya Euro, tentunya ada beberapa cara untuk memperoleh pekerjaan tersebut.
Namun, yang membedakan Jerman dengan negara-negara yang lainnya, dalam urusan pekerjaan dan lowongan kerja ini sangat ketat dan selektiv sekali. Apalagi untuk warga asing maupun pendatang seperti saya. Mereka sendiri (Jerman) sampai saat ini masih juga dihadapkan pada masalah pengangguran dan kelebihan tenaga kerja (padahal sudah menjadi negara maju ya??? ). Benar sekali, walaupun Jerman merupakan negara yang perekonomiannya terbaik kedua di Eropa (yang pertama malah saya lupa, antara Swiss atau Austria...hehehe), mereka juga masih dihadapkan pada masalah pengangguran - data terakhir, angka penganggguran di Jerman sudah bisa diturunkan dari sekitar 8% menjadi sekitar 7% (data dari statistik Jerman 2012).
Salah satu penyebab masih cukup tingginya angka pengangguran ini adalah bahwa di Jerman cukup banyak terdapat warga pendatang, yang sudah lama bermukim di Jerman, dan sudah menjadi warga negara Jerman, tetapi memiliki rata-rata pendidikan dan keahlian di bawah rata-rata orang Jerman itu sendiri.
Ini merupakan suatu fenomena tersendiri juga. Negara seluas Jerman, yang bisa dibilang masih kekurangan warga karena tingkat pertumbuhannya yang stagnan dan senderung menurun, membuka pintu yang cukup luas buat warga negara sekitarnya (di sekitar eropa timur) untuk bermigrasi ke Jerman dan menjadi warga negara Jerman. Namun ya itu tadi masalahnya, kualitasnya tidak seperti kualitas rata-rata orang Jermannya sendiri.
Sedangkan kalau dilihat peluang kerja yang ada, bisa dibilang cukup banyak masih tersedia lapangan pekerjaan. Namun, meskipun demikian (lagi-lagi ada penyangkalan....hehehe), Jerman merupakan satu negara yang sangat ketat dalam menerapkan aturan dan hukum ketenagakerjaan. Tidak semua orang maupun warga, apalagi warga pendatang, bisa begitu saja melakukan pekerjaan di Jerman ini. Termasuk juga dalam ber-usaha (wiraswasta). Banyak sekali persyaratan yang ketat yang harus dipenuhi sampai seseorang bisa membuka usahanya di Jerman.
Balik lagi ke masalah lapangan pekerjaan...
Jerman telah menetapkan sistem pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing yang dimiliki oleh seorang calon pekerja. Dan tentu juga dengan taraf penggajian yang terstruktur. Untuk tingkatan pekerja kasar (seperti tukang bangunan, bengkel, pembersih jalan, petugas kebersihan, petugas pertamanan, dan yang lainnya), pun harus memiliki sertifikat keahlian khusus (yang bisa diperoleh melalui kursus maupun pendidikan khusus - yang dikenal dengan nama Ausbildung). Kalau tidak memiliki sertifikat khusus tersebut, jangan harap deh, bakal diterima di dunia kerja di Jerman... hehehe..
Jadi intinya, yang mau benar-benar bekerja di Jerman (dalam artian pekerjaan untuk memperoleh pengupahan yang sesuai dengan standar pengupahan yang ada), harus bersekolah dulu, harus melengkapi diri dulu dengan keahlian-keahlian khusus tersebut, sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan diterjuni...
Malah conntohnya, pernah saya baca, untuk menjadi tukang cukurpun, yang boleh membuka usaha, maupun ingin bekerja sebagai tukang cukur di salon-salon, juga harus sekolah (Ausbildung) khusus buat tukang cukur...:)
Tapi kalau kalau warga pendatang tersebut (termasuk teman-teman yang dari Indonesia) datang ke Jerman dengan bekal surat panggilan/kontrak kerja dengan salah satu institusi/perusahaan di Jerman, tentunya itu akan lain lagi ceritanya. Tidak diperlukan lagi tambahan harus kursus tertentu, karena tentunya apabila sudah sampai mendapatkan kotrak kerja, pasti sudah dianggap mampu untuk mengisi posisi atau tempat di perusahaan tersebut. Dan apabila sudah bekerja di Jerman, tentu saja segala hak dan kewajibannya sangat dilindungi dengan undang-undang ketenagakerjaan di Jerman...
Nah, bagaimana dengan kita-kita, yang punya keahlian pas-pasan atau yang bermaksud cuma mencari kerja sampingan sebagai tambahan bekal buat bisa dipakai jalan-jalan keliling Jerman atau keliling Eropa, atau buat beli pakaian di FO-FO atau online?????... hehehehehehe.
Kita yang datang ke negara Jerman dengan status sebagai pelajar atau mahasiswa, baik itu mahasiswa S1, S2 maupun S3, diberikan kesempatan juga - atau boleh juga dibilang - diberikan hak juga untuk bisa bekerja atau melakukan kerja sampingan selain pekerjaan utamanya ya, belajar dan sekolah sesuai dengan tujuan utama datang ke Jerman. Pekerjaan tersebut ada yang sesuai dengan bidang studi yang kebetulan lagi dipelajari (misalnya membantu project-nya profesor atau supervisor di kampus), maupun pekerjaan-pekerjaan samping yang sama sekali ga berhubungan dengan studinya.
Seperti yang sempat disinggung sedikit di atas, karena ketatnya aturan kerja di Jerman, walaupun untuk kerja sampingan, tetap harus mengacu dan mematuhi undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di Jerman. Contohnya, pelajar atau orang yang bersangkutan harus memiliki visa atau ijin tinggal yang memungkinkan untuk melakukan atau memperoleh pekerjaan dan penghasilan. Dan biasanya untuk visa pelajar/student, diijinkan atau diperbolehkan bekerja tapi dengan waktu dan penghasilan terbatas, yaitu contohnya : dengan total hari kerja selama 90 hari ( sekitar 3 bulan ) untuk full time, atau sekitar 180 hari ( sekitar 6 bulan ) untuk yang part time. Selebihnya, dilarang!!!
Dan kita tidak bisa mengelabui pihak pemerintah dengan pembatasan waktu kerja tersebut, karena pemerintah Jerman akan sangat memudah memantaunya dari jumlah penghasilan yang kita terima, yang tentunya berhubungan langsung dengan jumlah pajak yang harus kita bayarkan ke pemerintah. Dan biasanya, pihak pemberi kerja (perusahaan) selalu akan memberikan rincian yang detail setiap bulannya, berapa total penghasilan kita, berapa pajak yang kita bayarkan, berapa asuransi hari tua yang kita bayarkan, dan sebagainya. Semakin besar jumlah penghasilan kotor yang kita terima, tentu akan semakin tinggi pajak yang harus kita bayarkan. Itu sudah otomatis kali ya.... hehehe..
Jadi jangan kaget, kalau suatu saat kita menerima gaji melebihi dari standar gaji yang ditetapkan untuk kerja part time yang diijinkan, kita akan menerima surat teguran dari pihak pemerintah, karena dianggap kita melanggar jam kerja (melebihi dari yang diijinkan) dan tentunya pajaknya lebih besar.
Bahkan, beberapa sponsor yang memberikan beasiswa kepada pelajar yang studi di Jerman juga menekankan akan hal ini. Pelajar tersebut diijinkan mencari pekerjaan tambahan, tapi dengan syarat gaji yang diterima tidak boleh lebih besar dari jumlah tertentu untuk hitungan part time. Kalau mendapatkan lebih besar dari yang ditentukan, maka jumlah beasiswa yang diberikan bisa jadi akan dipotong... :(
Untuk sistem kerja seperti ini (part time, jumlah gaji yang dibatasin), di Jerman dikenal dengan nama Mini Job. Secara pengertiannya, Mini Job sama dengan kerja part time. Di Jerman, Mini Job diartikan sebagai pekerjaan dengan total gaji maksimum 400 Euro yang diterima secara Pausal setiap bulan. Segala persyaratan dan peraturan yang berlaku untuk pekerja full time, berlaku juga untuk para pekerja Mini Job ini. Sebelum melamar sebuah Mini Job, pekerja harus sudah memiliki asuransi kesehatan dan juga keahlian khusus, untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus tersebut. Sedangkan pemberi kerja juga harus tetap memperhatikan hak dan kewajiban pekerja seperti halnya pekerja full time. Pemberi kerja (perusahaan) juga berkewajiban membayarkan asuransi hari tua untuk setiap pekerja yang besarnya antara 5 sampai 15 % dari total gaji maksimum tadi. Disamping itu juga, setiap pekerja juga memiliki kontrak khusus untuk Asuransi Sosial Tenaga Kerja yang besarnya juga berkisar antara 4,9 sampai 14,9 %.
Semuanya itu sudah diatur secara khusus dalam undang-undang tenaga kerja Jerman, termasuk kapan asuransi hari tua tersebut bisa diambil kembali, apabila pekerja sudah pensiun dari pekerjaannya.
Hak-hak pekerja Mini Job juga sama dengan hak-hak pekerja full time, termasuk di dalamnya hak pekerja untuk liburan, juga diberikan...
Pekerjaan apa saja yang termasuk ke dalam Mini Job ??
Pada prinsipnya, semua pekerjaan full time bisa dikategorikan sebagai Mini Job, asalkan mengacu ke pengertian Mini Job di atas, yaitu menerima gaji maksimum setiap bulannya secara maksimum 400 Euro atau bekerja maksimum 90 hari dalam satu tahun. Jadi, banyak sekali jenis pekerjaannya, mulai dari yang membutuhkan keahlian khusus dan perlu sertifikat Ausbildung, maupun pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus. Namun yang membedakan dengan negara lain, di Jerman ini untuk pekerjaan yang memerlukan skill tertentu, seperti pekerjaan di perusahaan-perusahaan tertentu, sangat jarang yang mau menerima Mini Job. Mereka cenderung mempekerjakan pekerja yang full time, yang dilindungi juga oleh asosiasi pekerja Jerman (semacam SPSI lah kalau di Indonesia).
Mini Job yang biasanya sering ada, diantaranya seperti tenaga cleaning service di toko-toko, supermarket, apotek, tempat praktek dokter, rumah makan/restauran, yang kerjanya 1-2 jam sehari sebelum dibuka atau setelah semuanya tutup. Selain itu Mini Job sebagai pramusaji di rumah makan atau restaurant yang jam kerjanya sekitar 6 sampai 10 jam seminggu. Bekerja di bagian dapur restaurant ( tenaga cuci piring, beres-beres dapur) yang kerjanya juga 1-2 jam sehari, atau kadang 2-3 jam tapi cuma di akhir pekan saja.
Ada juga Mini Job yang sangat populer di kalangan pelajar dan mahasiswa yang studi di Jerman (termasuk di kota tempat tinggal penulis... hehehehe) yaitu bekerja sebagai pengantar koran. Kalau dikalangan mahasiswa lebih dikenal dengan nama "serangan fajar"... :)
Itu karena waktu bekerjanya yaitu subuh/pagi hari sebelum jam 6 pagi. Rata-rata diperlukan waktu 1-2 jam sehari sebagai pengantar koran tersebut.
Sebenarnya masih banyak juga peluang-peluang kerja Mini Job yang ada. Disesuaikan dengan kota masing-masing di Jerman. Kalau di kota-kota besar seperti Hamburg, Berlin, Munich, Stuttgart tentunya peluang yang tersedia pasti lebih banyak dibandingkan di kota-kota yang lebih kecil.
Intinya adalah, kita mau berusaha keras mencari informasi pekerjaan, tidak ada rasa malu atau minder melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, bisa dikatakan peluang tersebut pasti bisa kita peroleh. Dan yang paling terpenting adalah kita memiliki ijin untuk bekerja. Karena kalau kita tidak memiliki ijin bekerja, urusannya bakalan repot. Belum-belum sudah pasti ditolak deh....:).
Dan tentunya tidak melupakan atau mengganggu tugas utama datang ke Jerman ini, yaitu study.... hehehehe..
Kayaknya sudah lumayan banyak ya, saya menulis dan bercerita tentang peluang kerja di Jerman. Lumayan pegal juga tangan saya ngetik... :)
Kalau nantinya setelah baca tulisan saya, ada yang tidak dimengerti atau ingin informasi lebih detail lagi, silahkan menuliskan pesannya di kolom komentar di bawah. Atau kalau ada rekan-rekan pembaca yang juga memiliki pengalaman bekerja atau mencari-cari kerja di Jerman, boleh donk di share juga... saling berbagi, kalau kata orang.... hehehehe..
Sampai bertemu lagi di tulisan selanjutnya.....
terima kasih sharing nya Mr Aryk Gede. saya mau tanya. berarti kalau ijin kerja student 180 halbtages, misalnya saya kerja di restoran atau dimana aja jika pgn setahun kerja maksimal 2 jam sehari ya?. Kalau melebihi itu bakalan kena teguran?saya pernah tahu ada 1 mahasiswa 1 minijob sebagai loper koran dan dia kerja juga sebagai verkauferin di supermarket, apakah itu masih diperbolehkan? ini baru mau coba mencari kerja part time. terima kasih sebelumnya..salam
ReplyDeleteWah, maaf banget Mbak Nurma, karena saya baru bisa membuka blog saya lagi. Dan pertanyaannya sudah lewat 3 bulan...:)
DeleteApakah sekarang sudah mulai dengan kerja part timenya?
KISAH CERITA SUKSES SAYA JADI TKI
DeleteAlhamdulillah sekarang saya sudah jadi TKI kontrak di JEPANG berkat bantuan bpk drs AGUSDIN SUBIANTORO beliau selaku deputi bidang penempatan di kantor BNP2TKI pusat jakarta
no hp dinas beliau 0823-5240-6469
saya berasal dari Samarinda (Kal-tim). Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi saya. KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota Samarinda (kal-tim), dimana struktur tanah tempat kelahiran saya adalah pinggir laut dengan mata pencaharian masyarakat sekitar bagang dan empang , Pengorbanan keluarga yang selama mendidik membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi seorang nelayan, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1, Pada pertengahan tahun 2017 saya bertemu dengan seorang teman lama mantan TKI di jepang pertemuan saya di Jalan muara badak SAMARINDA kal-tim, Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT yang pernah membantu dia sewaktu di jakarta, Beliau adalah kepala deputi bidang penmpatan di kantor BNP2TKI pusat jakarta, atas nama bpk DRS AGUSDIN SUBIANTORO, Alamat kantor beliau Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770 kantor BNP2TKI pusat, Dan Teman Saya Memberikan No Kontak Hp Bpk AGUSDIN di Nomor 0823-5240-6469 dan saya mencoba menghubungi tepat jam 5 sore, singkat cerita sayapun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliau'pun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke akun email beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung didalamnya sangat luar biasa di rasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah saya bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri. Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekat’pun saya belum pernah sama sekali, Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan kami, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman saya, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga. MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, kami di jemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan kami diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa mencoba untuk menberani’kan diri menhubungi Bpk kepala deputi bidang penempatan BNP2TKI, BPK DRS AGUSDIN SUBIANTORO Ini No TLP/HP Beliau: 0823-5240-6469 siapa tau beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan. TERIMA KASIH
pekerja berusaha untuk Jerman www.tta-personalmedizin.de
ReplyDeleteterimakasih info nya sangat berguna buat saya,yg akan mencari kerja di jerman.
ReplyDeleteusia saya 45 th,..saya baru plg liburan di jerman selama 3bln,..selama itu saya tertarik utk belajar / mendalami bahasa jerman dan kerja partime nya,...mengingat banyak teman saya yg tingga di kota muenchen,..menyarankan saya utk segera kembali dan bekerja di muenchen,dgn pilihan pekerjaan sesuai ke ahlian saya,...salon,restoran,cleaning service pun g masalah dan temen2 saya bisa bantu maslah krjaan,asal saya dpt izin tinggalnya,....yg saya tanyakan bisa g saya ngurus visa student bhs jerman,...?? bagaimana caranya ???....terimkasih info nya sangat saya tunggu.....bu eka
mantab pak gede aryana.. ditunggu tulisan2 lainnya,,terutama yg berhubungan dg pekerjaan, penggajian dan jenis,beban kerja disana
ReplyDeleteKISAH CERITA SUKSES SAYA JADI TKI
ReplyDeleteAlhamdulillah sekarang saya sudah jadi TKI kontrak di JEPANG berkat bantuan bpk drs AGUSDIN SUBIANTORO beliau selaku deputi bidang penempatan di kantor BNP2TKI pusat jakarta
no hp dinas beliau 0823-5240-6469
saya berasal dari Samarinda (Kal-tim). Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi saya. KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota Samarinda (kal-tim), dimana struktur tanah tempat kelahiran saya adalah pinggir laut dengan mata pencaharian masyarakat sekitar bagang dan empang , Pengorbanan keluarga yang selama mendidik membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi seorang nelayan, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1, Pada pertengahan tahun 2017 saya bertemu dengan seorang teman lama mantan TKI di jepang pertemuan saya di Jalan muara badak SAMARINDA kal-tim, Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT yang pernah membantu dia sewaktu di jakarta, Beliau adalah kepala deputi bidang penmpatan di kantor BNP2TKI pusat jakarta, atas nama bpk DRS AGUSDIN SUBIANTORO, Alamat kantor beliau Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770 kantor BNP2TKI pusat, Dan Teman Saya Memberikan No Kontak Hp Bpk AGUSDIN di Nomor 0823-5240-6469 dan saya mencoba menghubungi tepat jam 5 sore, singkat cerita sayapun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliau'pun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke akun email beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung didalamnya sangat luar biasa di rasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah saya bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri. Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekat’pun saya belum pernah sama sekali, Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan kami, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman saya, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga. MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, kami di jemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan kami diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa mencoba untuk menberani’kan diri menhubungi Bpk kepala deputi bidang penempatan BNP2TKI, BPK DRS AGUSDIN SUBIANTORO Ini No TLP/HP Beliau: 0823-5240-6469 siapa tau beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan. TERIMA KASIH
Mbk saya berusia 50 th dan ingin menjadi pembantu di germany bagaimana caranya ya
ReplyDelete